Media
PT HERO SUPERMARKET TBK PENCAPAIAN SEPANJANG TAHUN 2017

Tangerang Selatan, 1 Maret 2018

PT HERO SUPERMARKET TBK

PENCAPAIAN SEPANJANG TAHUN 2017

 

Ikhtisar  

  • Pendapatan bersih turun 5% karena kinerja Bisnis Makanan
  • Rugi bersih sejumlah Rp 191 miliar disebabkan oleh biaya one-off sebesar Rp 366 miliar yang sebagian besar berhubungan dengan penurunan nilai aset dan stock clearance
  • Kinerja yang kuat pada Bisnis Kesehatan dan Kecantikan serta IKEA

 

"Kondisi bisnis Makanan masih penuh dengan tantangan, sementara bisnis Non-Makanan terus tumbuh dengan kuat. Menyikapi hal tersebut, Perseroan tengah mengkaji strategi bisnis Makanan untuk mengidentifikasi langkah-langkah yag diperlukan guna membangun kembali daya saing Perseroan yang sangat penting untuk meraih pertumbuhan jangka panjang dan menghasilkan profitabilitas."

Stephane Deutsch

Presiden Direktur

 

Hasil

   

(Diaudit)

Setahun Penuh

 
   

2017

2016

Perubahan

 

Rp miliar

Rp miliar

%

Pendapatan Bersih*

 

 13.034

 13.678

-5

Laba Kotor*

 

 3.442

 3.570

-4

Laba (Rugi) Usaha*

 

(249)

 206

n.m.

         

(Rugi)/Laba tahun berjalan

Underlying*

 (191)

 152

n.m.

 

- Dihentikan**

-

 (32)

n.m.

 

- Total

 (191)

 121

n.m.

   

Rp

Rp

%

(Rugi)/Laba per Saham

Underlying*

(46)

36

n.m.

 

- Dihentikan**

-

(7)

n.m.

 

- Total

(46)

29

n.m.

*   Tidak termasuk operasi Starmart

** Operasi Starmart

n.m. = not meaningful (tidak berarti)

 

 

LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR

 

Tinjauan

Kinerja Perseroan sepanjang 2017 belum menuai hasil sesuai yang diharapkan. Penurunan penjualan pada bisnis Makanan, yang disertai dengan penyisihan untuk biaya one-off yang sebagian besar digunakan untuk penurunan nilai aset dan pembersihan persediaan (stock clearance) yang tidak berkualitas dan tidak cepat terjual, berdampak negatif pada kinerja Perseroan secara keseluruhan. Meskipun bisnis Makanan mengalami tantangan, bisnis Guardian dan IKEA memperlihatkan kinerja yang kuat dan mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan dan keuntungan yang meningkat.

 

Kinerja Keuangan

Total penjualan pada 2017 tercatat sebesar Rp 13.034 miliar, turun 5% dari tahun sebelumnya karena penjualan bisnis Makanan yang melemah. Perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 191 miliar dibandingkan dengan laba bersih yang tercatat sebesar Rp 121 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh biaya one-off yang dikeluarkan sebesar Rp 366 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk penurunan nilai aset dan stock clearance pada bisnis Makanan.

Bisnis Makanan mengalami penurunan penjualan sebesar 7% menjadi Rp 10.859 miliar karena penjualan like-for-like yang negatif akibat melemahnya kinerja supermarket dan hypermarket. Perseroan mencatat kerugian operasional underlying sebesar Rp 434 miliar dibandingkan dengan laba Rp 91 miliar di tahun sebelumnya.

Sebaliknya, penjualan bisnis Non-Makanan tumbuh sebesar 10% menjadi Rp 2.174 miliar, terutama didorong oleh pertumbuhan penjualan like-for-like pada bisnis IKEA dan Guardian. Laba usaha juga tumbuh 60% menjadi Rp 282 miliar.

Meskipun terdapat penurunan profitabilitas, free cash flow atau arus kas bebas pada tahun berjalan tercatat sebesar Rp 40 miliar dibandingkan arus kas pada tahun sebelumnya sebesar Rp 7 miliar. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya laba pada bisnis Non-Makanan dan modal kerja yang lebih baik, yang sangat mengimbangi penurunan laba usaha pada bisnis Makanan.

Per 31 Desember 2017, Perseroan mencatatkan kas bersih mencapai Rp226 miliar, meningkat bila dibandingkan dengan kas pada akhir tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp 183 miliar.

 

Kegiatan Bisnis

Perseroan tengah mengkaji strategi bisnis Makanan untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi penurunan kinerja serta meraih peluang pertumbuhan. Langkah awal telah dilakukan untuk toko-toko pada bisnis Makanan yang mengalami kerugian dan memiliki persediaan yang tidak berkualitas, terutama pada bagian barang dagangan umum (general merchandise), dengan cara melakukan stock clearance. Perseroan juga sedang melaksanakan beberapa inisiatif untuk meningkatkan penjualan di bisnis Makanan, termasuk meninjau kembali aktifitas promosi dan tingkat daya saing Perseroan berdasarkan strategi penetapan harga yang diterapkan di seluruh format toko. Kondisi persaingan usaha turut berubah dengan berkembangnya pola belanja yang lebih mengutamakan kenyamanan serta perubahan perilaku konsumen, sehingga Perseroan perlu merespon perubahan pasar ini dengan lebih efektif. Saat ini, kami tengah merintis sejumlah inisiatif digital baru, termasuk bekerja sama dengan GO-JEK yang telah dimulai pada kuartal keempat 2017, sehingga pelanggan dapat mengakses toko kami melalui platform ini. Kami juga telah berinvestasi untuk menghidupkan kembali merek Hero Supermarket yang membidik kalangan atas melalui program revitalisasi toko, yang sejauh ini telah memberikan hasil awal yang menggembirakan.

Sementara itu, bisnis Guardian telah pulih dengan baik setelah melakukan program rasionalisasi toko pada 2016, dan telah mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan pada berbagai kategori, terutama pada bisnis kecantikan. Perseroan juga terus meningkatkan jenis produk yang ada seiring dengan semakin responsifnya bisnis Guardian terhadap kebutuhan konsumen lokal.

Terkait dengan bisnis IKEA, kinerja penjualan secara signifikan telah melampaui kinerja tahun sebelumnya, sebagaimana ditandai oleh meningkatnya jumlah pengunjung. Bisnis online IKEA terus berkembang dengan jangkauan pelayanan nasional sejak kuartal keempat tahun 2017, didukung oleh dibukanya Titik Distribusi e-commerce IKEA ketiga di Giant Ekstra Harapan Indah. Perseroan masih terus berupaya untuk mendapatkan izin yang diperlukan guna pembangunan toko kedua di area yang telah diidentifikasi Perseroan di Jakarta Garden City. Lokasi untuk toko-toko berikutnya juga telah diidentifikasi dan saat ini sedang dalam tahap peninjauan.

Hingga 31 Desember 2017, Perseroan mengoperasikan 449 toko yang terdiri dari 58 Giant Ekstra, 105 Giant Ekspres, 32 Hero Supermarket, 3 Giant Mart, 250 Guardian dan 1 IKEA.

 

Sumber Daya Manusia

Ilauddin Sopian dan Rituraj Mohan telah bergabung dalam jajaran Direksi menggantikan Xavier Jacques Albert Thiry dan Mark Edward Magee. Saya akan mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur pada bulan Mei 2018 setelah menjabat di Perseroan selama empat tahun.

Terlepas kondisi operasional yang penuh dengan tantangan, tim kami terus berfokus untuk selalu memenuhi kebutuhan pelanggan. Atas nama Direksi, saya hendak mengucapkan terima kasih atas kerja keras mereka serta dukungan yang akan selalu diberikan di tahun-tahun mendatang, terutama dalam rangka membangun fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan di masa depan.

 

Prospek

Kondisi bisnis Makanan masih penuh dengan tantangan, sementara bisnis Non-Makanan terus tumbuh dengan kuat. Menyikapi hal tersebut, Perseroan tengah mengkaji strategi bisnis Makanan untuk mengidentifikasi langkah-langkah yag diperlukan guna membangun kembali daya saing Perseroan yang sangat penting untuk meraih pertumbuhan jangka panjang dan menghasilkan profitabilitas.

 

 

Stephane Deutsch

Presiden Direktur

1 Maret 2018

 

 

Untuk informasi lebih lanjut: 

Stephane Deutsch, Presiden Direktur

PT Hero Supermarket Tbk

Tel: +62-21-8378 8388, Fax: +62-21-831 7764